Preschool di Swedia

Sejak perpindahan (lagi) ke Swedia, salah satu list yang sudah direncakanakan adalah mendaftarkan Arlanda ke daycare atau preschool. Kenapa? Selain supaya Arlanda bisa bermain dengan teman sebayanya dan saya juga mau ambil sekolah bahasa yang nantinya biar bisa bekerja disini.

Ok, di postingan saya kali ini, saya mau sharing tentang förskola (preschool) di Swedia, mulai dari proses pendaftaran sampai pengalaman 7 hari pertama Arlanda masuk sekolah.

Preschool-swedia-jendela

Pendaftaran
Pendaftaran kita lakukan melalui website kommun kota Göteborg (kommun = kantor pemerintah daerah). Kita bisa daftar secara online atau kirim formulirnya lewat pos. Kita dikasih 3 pilihan sekolah yang diinginkan, diutamakan yang masih satu area atau dekat dengan tempat kita tinggal. Seperti formulir pada umumnya, disana kita harus mengisi data orang tua dan anak. Yang menarik disana juga kita harus mengisi tentang kapan (rencana) anak akan mulai sekolah, karena biasanya orang tua disini sudah mendaftarkan anaknya sejak umur 6 bulan, untuk nanti setelah anaknya umur 1 tahun mulai masuk preschool/daycare. Sistemnya kita harus antri atau waiting list, kalau sekolahnya ada tempat kosong, murid baru bisa masuk. Tidak ada kalender akademik untuk daycare atau preschool jadi orang tua bisa mendaftarkan anaknya kapan pun. Setelah mendaftar, mereka akan menginformasikan jika ada kursi kosong di salah satu sekolah. Lama antrian setiap wilayah berbeda-beda. Ada yang nunggu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, bahkan 1 tahun. Untuk saya sendiri, saya menunggu sekitar 6 bulan mendapat jawaban untuk mendapatkan tempat di salah satu dari ketiga sekolah yang saya pilih. Mereka (kommun) mengirimkan surat yang isinya menanyakan kalau anak saya mendapatkan tempat di salah satu sekolah yang saya pilih. Orang tua harus memilih ya atau tidak. Jika pilih “Ya” artinya kita memang mau ambil tempat di sekolah tersebut. Jika “Tidak” artinya kita masuk kedalam antrian untuk sekolah lainnya yang kita pilih.

Di surat tersebut juga ada isian formulir lagi yang berisi tentang riwayat penyakit anak atau alergi. Kita juga bisa tulis keterangn lainnya yang perlu sekolah ketahui. Selain itu ada isian untuk pekerjaan dan gaji kedua orang tua, karena semakin besar gaji kedua orang tua semakin besar juga biaya sekolahnya. Ada maksimum pembarannya juga sih, jadi gak terlalu memberatkan orang tua yang memiliki penghasilan besar. Hitungannya 3% jadi gaji orang tua.

Oya sebelumnya, di Swedia ini ada 2 sebutan untuk sekolah anak-anak dibawah 6 tahun, yaitu daycare (dagis) dan preschool (förskola). Tapi baru-baru ini sekitar 1-2 tahun kebeakang (CMIIW) secara resminya sebutan daycare di hilangkan dan diganti menjadi preschool. Jadi dari sekolah untuk anak 1-6 tahun sebutannya preschool. Tapi untuk keseharian (percakapan) kita tetap menyebutnya dagis (daycare). Seperti, “Anak kamu sekarang lagi di dagis ya?”, karena semua orang sudah terbiasa untuk sebutan dagis. 😀

Preschool-swedia-pergi-sekolah

Ok! Sekarang aku mau cerita tentang 7 hari pertamanya Arlanda di sekolah. Cerita ini aku bagi jadi dua bagian, yaitu blog dan vlog. 3 Hari pertama adalah hari-hari masa percobaan yang dimana saya tulis di blog. 4 Hari selanjutnya aku ceritakan di vlog, yang dimana Arlanda sudah mulai sekolah sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.

Jadi kalau mau tahu keseluruhan ceritanya, baca dan nonton ya! 😉

Hari pertama
Saya dan suami ikut mengantar Arlanda ke sekolah. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan pada surat penerimaan siswa. Jam 9.00 kami sudah sampai di sekolah. Sejujurnya kita juga bingung dengan keaadaan saat itu, karena tidak ada briefing atau pertemuan orang tua sebelumnya. Jadi saya dan suami banyak bertanya ke salah satu guru yang fasih berbahsa inggris. Mulai dari jadwal sekolah, pakaian dan apa-apa saja saya yang harus kami siapkan untuk anak. Mengenai pembayaran sekolah juga kami tanyakan yang ternyata pembayran dilakukan ke kommun bukan kesekolah. Hari pertama Arlanda di beri waktu untuk perkenalan selam 2 jam. Arlanda senang sekali bisa bermain disana, ketemu dengan banyak anak-anak yang sebayanya. Ini pengalaman yang luar biasa juga buat kami sebagai orang tua. Mendaftarkan anak sekolah untuk pertama kalinya, dengan sistem yang berbeda seperti sekolah di Indonesia, hehe..

Preschool di Swedia

Area Bermain

Preschool-swedia-area-bermain-pasir

Temapat Main Pasir

Hari kedua
Arlanda semangat sekali pergi ke preschool. Jam 9 pagi saya dan Arlanda sudah sampai disana. Kali ini hanya saya yang mengantar karena pappanya harus kerja. Hari kedua ini lebih lama dari hari kemarin, sekitar 3 jam karena dia ikut jadwal makan siang bersama di sekolah. Kali ini saya coba untuk meninggalkan dia walaupun sebenarnya guru menawarkan saya untuk tetap di sekolah, tapi terlalu lama untuk diam sendirian dan hanya memantau disana, hahaha..
Jam setengah 12 saya sudah tiba di sekolah untuk jemput Arlanda. Ternyata, anak-anak masih makan lalu saya putuskan untuk menunggu saja di ruang loker biar tidak menggangu. Tau sendirikan anak kalau emaknya dateng suka tiba-tiba heboh atau manja,haha.. :D. Saat itu yang bertugas menjaga Arlanda adalah seorang ibu guru. Setelah kegiatan makan siang selesai, beliau menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan. Dia juga menginformasikan keadaan Arlanda selama disana. Bu gurunya bilang, “Anaknya senang sekali main disini, hanya mungkin masih sulit untuk berkomunikasi dengan yang lain”. Ya, selain karena bahasa, sebelumnya Arlanda juga jarang berinteraksi dengan anak-anak sebayanya disini. Ok, untuk sekolah hari ini diakhiri dengan anak yang mogok pulang, karena dia masih ingin main.. hahaha..

Preschool di Swedia

Ruang Makan

Preschool-swedia-ruang-makan-2

Hari ketiga
Sama seperti hari ke-2, jam 9 kami sudah di sekolah dan Arlanda sangat semangat sekali untuk pergi ke sekolah, dia bilang, “main.. main.. Mamma.. main.. “. Hari ketiga ini Arlanda lebih lama lagi disekolah, sekitar 5 jam karena dia ikut sampai jadwal tidur siang.
Jadi jadwal kegiatan di preschool itu, jam 8 pagi sarapan ( tapi Arlanda gak ikut), jam 11 makan siang, jam 12 tidur siang, jam 3 makan snack/buah. Nah, untuk hari ini Arlanda saya tinggal lagi tapi pas jam tidur siang (jam 12an) gsaya disarankan untuk datang dan menemani Arlanda tidur siang. Gurunya bilang supaya anaknya gak takut atau bingung ketika tidur dengan suasana yang berbeda. Khawatir anaknya nangis karena tidak ada ibunya atau bapaknya. Ketika saya menemaninya tidur, awalnya dia bingung dan gelisah (untungnya gak nangis :D) karena harus tidur di tempat dan suasana yang baru. Dia harus tidur di satu ruangan dengan anak-anak lainnya. Di ruang tidur ada sekitar 15 – 18 madras. Di setiap madras ada selimut untuk tiap muridnya. Disaat waktunya tidur semua ruangan dibuat gelap. Disana saya melihat berbagai macam kebiasaan anak sebelum tidur. Ada yang tidurnya gampang, ada yang harus sambil minum susu / air (ngedot), ada yang harus sambil pegang boneka, ada yang sambil nungging (termasuk anakku :D), dll.
Ada 2 guru yang menemani anak-anak tidur di ruangan tersebut. Setelah semua tidur saya dan guru-guru keluar. Salah satu guru menanyakan berapa lama biasanya Arlanda tidur siang, lalu saya bilang sekitar 1-2 jam. Karena waktunya lumayan lama, akhirnya saya disarankan untuk pulang dan jemput kembali sekitar 1,5 jam lagi. Yaahh.. antara mau males pulang dan males nunggu juga sih, haha.. Akhirnya aku putuskan untuk pulang. Sebenarnya sekolahnya dekat dengan rumah (10 menit jalan kaki) tapi cape juga hari itu bolak-balik terus :D.

Preschool-swedia-loker

Loker

Preschool-swedia-ruang-ganti

Ruang Ganti dan Toilet

Preschool-swedia-cuci-tangan

Cuci Tangan Sehabis Makan

 

Nih kalau pengen tau lebih detailnya seperti apa suasana perjalanan dan sekolahnya, nonton vlognya ya! 😉

 

12 Comments on “Preschool di Swedia”

  1. Salam kenal, Bunda Arlanda. Keren banget ya sekolahnya. Rapi dan bersih. Berarti disana pendidikan di fasilitasi komun bukan sekolah langsung ya…

    Like

Leave a comment